Hollywood Dan Rivalitas Islam Kristen

Film-Hollywood

Siapa yang Tidak tahu Hollywood? Industri film terbesar di dunia yang seutuhnya berada di Amerika Serikat, atau mudahnya kita katakan bahwa Hollywood adalah milik America Serikat. Di samping Hollywood, tentu juga ada industri film lainnya di dunia ini, sebut saja Bollywood yang milik India, juga jangan lupa bahwa China dan Korea juga mempunyai industri film yang munpuni. Tapi tetap saja, semua yakin bahwa Holywood-lah yang terbesar.

Holywood telah merilis banyak film dengan berbagai tema dan setting, dan kesemuanya sedikit banyak mengandung unsur sejarah yang patut difahami oleh para penonton. Namun ada satu hal yang mendesak utk diketahui. Seberapa banyak jenis film yang telah diproduksi, tidak ada satu pun film Hollywood yang mengangkat dan atau mengetengahkan kebesaran Islam atau mengetengahkan kehidupan umat Muslim secara positif dan bersahabat.

Ya, memang ada beberapa film Hollywood, tidak banyak, yang mengangkat eksistensi Islam, namun itu pun Islam (atau umatnya) digambarkan secara negatif …. entah keter-belakangannya, kekolotannya, kebodo-hannya, kemiskinannya, terorisme-nya, mendeskreditkan perempuannya, poligami-nya, keterpurukan perempuannya, dsb.

Jadi dengan kata lain, sebegitu banyak film yang telah diproduksi Hollywood, tidak ada satu pun dari film tersebut yang menyuguhkan Islam. Dan bahwa film Hollywood juga ada sedikit mengangkat Islam dlm film nya, toh tetap saja Islam yang disuguhkan mengenai Islam adalah keterbelakangan dan kesadisannya.

Sebagai pengecualian tentunya, film The Messenger yang dibintangi Antony Queen, Irene Papas dsb. Film ini menyajikan Islam secara simpatik dan bermartabat. Namun sungguh pun demikian, film ini sama sekali tidak dapat dianggap sebagai bukti bahwa Hollywood menghormati dan beritikad baik terhadap Islam, karena sebenarnya film ini hanya sebagai bentuk hutang moral Hollywood terhadap dunia Islam.

Bahkan dari film The Messenger ini, semua dunia pun jadi bisa berkata,  bahwa film The Messenger lah satu-satunya film Hollywood yang “menyajikan” Islam dengan baik dan bermartabat. Selebihnya?? Selebihnya tidak sama sekali.

Kalau diperbuat bagan logikanya adalah sbb,

  • Hollywood pantang membuat film yang mengangkat Islam.
  • Hollywood hanya sedikit saja (sekali lagi, sedikit saja) yang menyajikan atau menampilkan Islam.
  • Itu pun dari yang sedikit, Hollywood hanya mengangkat citra Islam yang rendah dan menjijikkan, seperti kesadisan, cambuk, kebodohan, poligami yang brutal, perang saudara dsb.
  • Satu-satunya film Hollywood yang mengangkat / mengisahkan Islam secara simpatik, adalah The Messenger. Sungguh pun demikian, memproduksi film tersebut sebenarnya adalah cara Hollywood ‘membayar hutang moral’ terhadap umat Muslim dunia. Bukan karena adanya penghargaan terhadap umat Muslim.

Sebagai versus dari list di atas:

  • Hollywood “banyak sekali” membuat film yang mengangkat citra positif dan simpatik berbagai agama, secara bermartabat dan menawan. Sungguh, Islam tidak termasuk di sini.

Sebagai perbandingan, tidak sedikit Hollywood memproduksi film yang mengangkat Buddhisme. Dan kebuddhaan  yang diangkat selalu bernuansa positif, menyanjung agama dan umat buddha. Sebagai contoh, film 2012, yang berkisah tentang kiamat dunia.  Begitu juga, tidak sedikit Hollywood memproduksi film yang mengangkat Hinduisme, dan yang diketengahkan adalah positivitas nya. Begitu juga Yahudi, Konghuchu dsb. Kesemua agama tersebut disajikan oleh Hollywood secara positif dan bermartabat. Namun bagaimana dengan Islam?

Islam selalu disajikan secara sinis, negatif dan menjijikkan. Tidak pernah Hollywood menyajikan Islam secara simpatik dan bermartabat, seperti yang diperbuat Hollywood terhadap Kristen, Hindu, Buddha, Yahudi dsb.

Contoh kasus.

Beberapa tahun yang lalu, penulis menyaksikan tayangan film Hollywood, entah lupa judulnya. Film tersebut bertutur tg sebuah rumahtangga kulit putih yang hidup rukun.  Lama kelamaan sang istri merasakan keanehan. Pertama, sang suami tiba-tiba saja melarang istri bekerja supaya menjadi wanita rumahan saja. Kedua, sang suami suka bersendirian di garasi mobil. Ketiga, sang suami berkonflik dengan staff perempuan di kantor nya. Kesemua hal tersebut menjadi pertanyaan bagi sang istri.

Akhir nya sang istri menyelidik ke dalam garasi. Ternyata sang istri menemukan mushaf Alquran dan juga sajadah. Ini berarti sang suami telah mualaf secara total, dan itulah yang menyebabkan sang suami selalu mendorong sang istri untuk berhenti bekerja dan membenci staff perempuan di tempat kerja.

Demikianlah cara Hollywood memaparkan Islam kepada publik, yaitu Islam yang selalu mengekang kebebasan kaum perempuan.

Latar Belakang.

Apa yang mendasari Hollywood atas sikap nya yang tidak adil terhadap eksistensi Islam tersebut?? Hollywood seujung kuku pun tdk akan pernah mau mengakui sikap licik nya terhadap Islam. Oleh karena itu pihak Hollywood tidak akan menjelaskan sikapnya yang demikian, atau sekedar membela diri.

Dikarenakan Hollywood tidak akan memberikan penjelasanapa pun mengenai isu ini, sementara di lain pihak Hollywood tidak pernah membuat film bertemakan Islam secara positif dan simpatik, atau kalau pun membuat film yang berkaitan Islam, jumlahnya sangat sedikit –namun islamnya disajikan secara jahil, maka mungkin point-point di bawah ini dapat dijadikan acuan.

  • Rivalitas agama antara Islam dan Kristen. Tidak dapat dipungkiri, mentalitas Kristen  org bule sangat dominan di sini: ada kecemburuan agama. Bayangkan saja, kalau Hollywood “banyak membuat film yang menyajikan Islam secara positif”, maka besar kemungkinan akan banyak terjadi mualafisasi kelas dunia. Akan banyak warga inggris, amerika, kanada, dsb yang masuk Islam. Kristen bule mana yang gembira atas mualafisasi ini?? Intinya, Hollywood tidak akan memaparkan keagungan Islam melalui film-film nya, karena hal tersebut sama saja membuka fikiran banyak penonton utk berpaling kepada Islam, dan meninggalkan Kristen.
  • Unsur Zionisme. Zionisme mendapat perlawanan sengit dari umat Muslim. Untuk itulah, pihak Zionisme berkepentingan utk membuat populasi Muslim tetap sedikit khususnya di kalangan ras kulit putih. Apa jadi nya, kalau Hollywood banyak membuat film yang mengangkat Islam secara positif dan simpatik? Yang akan terjadi adalah akan banyak bule yang mualaf. Dan kalau sudah mualaf (secara massif) pastilah mereka (yang sudah menjadi Muslim)akan berbondong2 melawanZionisme. Tentu Zionisme tidak inginkan hal tersebut. Bahkan kebalikannya, Zionisme “titip pesan” kepada Hollywood, agar kalau Hollywood mengangkat Islam ke dalam film nya, maka sajikanlah Islam yang negatif dan retarded, agar dengan demikian publik penonton di seluruh dunia akan mempunyai pandangan yang negatif terhadap Islam, dan akibatnya tidak ada penonton ypopulasi Muslim tetap sedikit …….

Pada akhirnya, tetaplah pelaku utama dalam hal minimnya Hollywood membuat film yang mengangkat citra Islam adalah umat / individu beragama Kristen  . Umat Kristen   berada pada barisan terdepan dalam memastikan bahwa nilai2 luhur Islam tidak akan pernah diekspose ke tengah para penonton Hollywood setia. Yang ada justru kebalikan nya, yaitu Hollywood akan mengangkat unsur Islam, namun yang disajikan adalah Islam yang bengis, terbelakang, poligami, miskin, pertikaian internal, kejam terhadap kaum perempuan, dsb. Kristen   lah yang paling berkepentingan dalam hal ini, dan imbasnya ada pada konsep perfilman Hollywood.

Nb.

[1] Bollywood sebagai industri film milik bangsa india, tidak segan membuat film yang menyuguhkan Islam dan kehidupan umat Muslim secara positif dan simpatik. Mungkin sudah tidak terhitung berapa film Bollywood yang menyuguhkan eksistensi Islam dan umatnya, yang disajikan secara simpatik dan bermartabat.

Ada satu catatan mengenai Bollywood. Bollywood adalah industri film milik bangsa India, dan bangsa India tidak pernah mempunyai dendam perang salib terhadap umat Muslim. Itulah sebabnya Bollywood tidak segan mengangkat Islam dan umatnya dalam film-film mereka.

[2] Fakta dan fenomena ini, di mana Hollywood BERPANTANG dalam membuat film dengan mengangkat, atau mengenai Islam, pun kalau ada mengangkat Islam dalam produksi filmnya, jumlahnya sangat sedikit, itu pun bagian Islam yang diangkat selalu bagian yang keji, jahat, kasar, mesum, tidak manusiawi, dsb, sehingga publik penonton praktis jadi membenci Islam. Maka semua orang tentunya akan menilai, bahwa inilah salah satu mental umat Kristen terhadap dunia, khususnya terhadap umat Islam, yaitu  mental picik dan jiwa kerdil, dan takut akan kebenaran. Hollywood, yang keseluruhan pekerjanya beragama Kristen (tentunya ada juga Yahudinya, dsb), tentulah tidak  ingin masyarakat bule mereka banyak yang convert ke Islam, lantaran Hollywood BANYAK MEMBUAT FILM YANG MENGANGKAT CITRA ISLAM SECARA POSITIF DAN SIMPATIK.

Apakah ada jiwa kasih di dalam dada setiap orang Kristen yang bekerja di Hollywood? Apakah ada jiwa kasih di dalam dada setiap orang Kristen terhadap saudara mereka umat Muslim? Tidak. Tidak pernah ada jiwa kasih dan darah penebusan Jesus di dalam dada setiap orang Kristen khususnya mereka yang bekerja di Hollywood. Yang ada adalah angkara murka terhadap umat Muslim.

[3] Bertahun-tahun sejak eksistensi Hollywood, yang mana urusan Hollywood ini tidak pernah membuat atau mengangkat film yang berkaitan dengan Islam, dan kalau pun ada Hollywood membuat film mengenai Islam, jumlahnya hanya sedikit, dan tentulah bagian gelapnya saja yang disajikan, namun toh umat Islam tetap bersabar, dan tidak ada perasaan dendam terhadap Hollywood ini. Dan bagian terpenting pun sudah difahami oleh seluruh umat Muslim, bahwa TIDAK ADA JIWA KASIH bagi orang Kristen. Orang Kristen tetap pada dendam perang salib mereka.

Wallahu a’lam bishawab!

1 Comment

  1. Bagi para netter …… kalau mengetahui adanya film holywood yang mengangkat citra baik dari islam, dan mengetahui berapa jumlah filmnya, tolong di share di page ini, jumlah dan judulnya, supaya artikel ini dapat dinikmati semua orang. terima kasih — Moderator.

    Like

Leave a comment